MWC 656 System

Which consists of a massive "Be" star and a companion black hole.

Dinamika Litosfer

Menjelaskan tentang litosfer bumi.

Apa Itu Lapisan Bumi?

Disini akan dijabarkan tentang lapisan bumi.

Jumat, 06 Juni 2014

Sungai dan Danau



SUNGAI DAN DANAU
I.                   SOAL
1.      Sebutkan jenis sungai menurut:
a.      Menurut debit airnya.
b.      Menurut sumber airnya.
c.      Menurut kemiringan lereng.
d.      Menurut struktur geologi.
2.      Sebutkan, jelaskan serta gambarkan 6 pola aliran sungai!
3.      Sungai dibagi menjadi 3 bagian, yaitu hulu, tengah, dan hilir. Jelaskan!
4.      Sebutkan jenis danau menurut cara terjadinya!
II.               JAWABAN
1.      A. Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.
Ø  Sungai Permanen adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.
Contoh:
Sungai Kapuas,  Sungai Kahayan, Sungai Barito dan Sungai Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Sungai Batanghari dan Sungai Indragiri di Sumatera.
Ø  Sungai Periodik adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil.
Contoh:
Sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa, antara lain, Sungai Bengawan Solo, dan Sungai Opak di Jawa Tengah, Sungai Progo dan Sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta Sungai Brantas di Jawa Timur.
Ø  Sungai Episodik adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak.
Contoh:
Sungai Kalada di pulau Sumba.
Ø  Sungai Ephemeral adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
B. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
Ø  Sungai Hujan adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air.
Contoh:
Sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
Ø  Sungai Gletser adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es.
Contoh sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg. Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen) dapat dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini.
Ø  Sungai Campuran adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air.
Contoh:
Sungai Digul dan Sungai Mamberamo di Papua.
C. Berdasarkan asal kemiringan lereng sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.
Ø  Sungai Konsekuen adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
Contoh :
Sungai Progo Di Jawa Tengah.
Ø  Sungai Subsekuen atau Strike Valley adalah sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan.
Contoh :
Sungai Opak Di Jogjakarta.
Ø  Sungai Obsekuen adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.
Contoh :
Sungai bawah tanah di daerah karst Gunung Kidul.
Ø  Sungai Resekuen adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
Contoh :

Ø  Sungai Insekuen adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.
Contoh :

D. Menurut struktur geologinya, sungai di bedakan menjadi 2 jenis, yaitu sungai antiseden dan sungai epigenesa.
Ø  Sungai antiseden adalah sungai yang arah alirannya tetap meskipun terjadi pengangkatan permukaan bumi karena daya erosi sungai mampu mengimbangi pengangkatan yang terjadi.
Ø  Sungai epigenesa adalah sungai yang melintang dengan struktur geologis sehingga mengikis batuan induk di dasar sungai.

E. Sungai menurut tempat bermuaranya (Tambahan)
Ø  Sungai areic adalah sungai yang airnya habis dalam perjalanan.
Contoh: Sungai Kalada di NTT.
Ø  Sungai edoraic adalah sungai yang bermuara ke danau.
Contoh: Sungai Lau Renun yang bermuara di Danau Toba.
Ø  Sungai exoric adalah sungai yang bermuara ke laut.
Contoh: hampir kebanyaknya sungai bermuara ke laut.
2.      Sungai menurut pola alirannya :
Ø  Pola dendritik adalah pola aliran sungai berbentuk cabang pohon dengan sudut tumpul, terdapat di dataran rendah dan dekat dengan muara sungai dengan lereng landai.
Ø  Pola pinnate adalah pola aliran sungai berbentuk anak panah dengan sudut lancip 60 derajat, terdapat di daerah hulu sungai yang berlereng terjal/curam.
Ø  Pola trellis adalah pola aliran sungai berbentuk sudut siku-siku 90 derajat dan sejajar, terdapat di daerah pegunungan lipatan (sinklinal).
Ø  Pola rectangular adalah pola aliran yang membentuk pola persegi empat dengan sudut siku-siku 90 derajat, terdapat di daerah patahan.
Ø  Pola annular adalah pola aliran sungai yang melingkar, terdapat di daerah pegunungan kapur atau karst.
Ø  Pola parallel adalah pola  anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar, bermuara pada sungai-sungai utama dengan sudut lancip atau langsung bermuara ke laut. Berkembang di lereng yang terkontrol oleh struktur (lipatan monoklinal, isoklinal, sesar yang saling sejajar dengan spasi yang pendek) atau dekat pantai.
Ø  Pola radial sentrifugal (Fugal = menyebar) adalah pola aliran sungai yang arah aliran airnya menyebar, terdapat di cembungan (kawah gunung berapi).
Ø  Pola radial sentripetal (Petal = memusat) adalah pola aliran sungai yang arah aliran airnya memusat, terdapat di daerah cekungan (danau).
Ø  Pola deranged adalah pola aliran yang tidak teratur dengan sungai dengan sungai pendek yang arahnya tidak menentu, payau dan pada daerah basah mencirikan daerah glacial bagian bawah.
Ø  Pola Memusat/Multibasinal adalah percabangan sungai tidak bermuara pada sungai utama, melainkan hilang ke bawah permukaan. Berkembang pada topografi karst.
3.      Definisi serta karakteristik hulu, tengah dan hilir.
Ø  Definisi dan karakteristik bagian hulu sungai.
Hulu merupakan bagian dari sungai yang memiliki topografi berbentuk bergelombang, berunung-gunung dan berbukit, memiliki kerapatan drainase yang tinggi, sehingga sumber air dapat masuk ke sungai utama dan mengalami erosi.
Bagian hulu memiliki peran untuk menyimpan air yang berasal dari air hujan, sehingga dapat digunakan untuk mempertahankan kualitas air. Dengan demikian, bagian hulu ini dapat melindungi dan mempertahankan kondisi dari daerah aliran sungai agar tidak mengalami degradasi yang besar.
Karakteristik bagian hulu sungai.
·        Merupakan awal dari aliran sungai (mata air)
·        Debit air relatif kecil dan dipengaruhi curah hujan
·        Kondisi dasar sungai berbatu
·        Sering ditemui air terjun dan jeram
·        Erosi sungai mengarah ke dasar sungai (vertikal)
·        Aliran air mengalir di atas batuan induk
·        Aliran sungai mengerosi batuan induk
·        Aliran sungai cenderung lurus
·        Tidak pernah terjadi banjir
·        Kualitas air masih baik
Ø  Definisi dan karakteristik bagian tengah sungai.
Tengah adalah bagian dari sungai yang berasal dari terusan aliran hulu. Bagian tengah yang merupakan lanjutan dari aliran hulu sungai memiliki peran penting dalam memberikan manfaat ekonomis dan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Karakteristik bagian tengah sungai.
·        Merupakan lanjutan dari hulu sungai
·        Lembah sungai berbentuk huruf U
·        Aliran air tidak terlalu deras
·        Proses erosi sudah tidak dominan
·        Proses proses transportasi hasil erosi dari hulu
Ø  Definisi dan karakteristik dari hilir sungai.
Hilir merupakan bagian dari sungai yang memiliki bentuk topografi datar sampai dengan landai. Daerah ini merupakan bagian yang memiliki endapan sedimen.
Bagian hilir pada aliran sungai memiliki peranan yang sama dengan bagian tengah yaitu berfungsi dalam memberikan manfaat ekonomis dan sosial, seperti pemenuhan air yang bersih, membantu pengairan dalam pertanian (irigasi), pengelolaan air limbah dan penyaluran air.
Karakteristik bagian hilir sungai
·        Merupakan bagian akhir sungai menuju laut
·        Lembah sungai berbentuk huruf U
·        Aliran air permanen
·        Terdapat pengendapan di dalam alur sungai
·        Sering terjadi banjir
·        Terdapat daerah dataran banjir
·        Aliran sungai berkelok-kelok membentuk meander
·        Terdapat danau tapal kuda (oxbow lake)
·        Erosi sungai ke arah sampinh (lateral)
·        Badan sungai melebar
4.      Danau  berdasarkan proses terbentuknya.
Ø  Danau Tektonik yaitu danau yang terbntuk oleh tenaga endogen yang bersumber dari gerakan tektonik seperti cekungan-cekungan akibat patahan dan lipatan.
Contoh: Danau Tempe, Danau Tondano dan Danau Towuti di Sulawesi.
Ø  Danau Vulkanik yaitu danau bekas gunung api. Air danau berasal dari curah hujan yang tertampung pada lubang kepundan atau kaldera.
Contoh: Danau Kawah Gunung Kelud, Danau Kawah Gunung Batur, dan Danau Kawah Gunung Galunggung.
Ø  Danau Vulkano-Tektonik yaitu danau yang terbentuk karena gabungan proses vulkanik dan tektonik. Patahan atau depresi pada bagian permukaan bumi pasca letusan. Dapur magma yang telah kosong menjadi tidak stabil sehingga terjadi pemerosotan atau patah. Cekungan akibat patahan tersebut kemudian diisi oleh air
Contoh: Danau Toba di Sumatera.
Ø  Danau Karst terbentuk karena adanya pelarutan batuan kapur oleh air sehingga membentuk cekungan. Bila cekungan ini terisi oleh air, maka terbentuk danau yang disebut dolina. Dolina merupakan lubang-lubang yang berbentuk corong. Lubang-lubang dolina yang menjadi satu disebut uvala (telaga). Deretan uvala-uvala atau dolina menjadi satu membentuk polje.
Contoh: Lokva Bendogede di Kecamatan Ponjong di daerah Gunung Kidul.
Ø  Danau Ladam (oxbow lake atau sungai tapal kuda) terbentuk akibat proses pemotongan saluran sungai meander (Sungai berkelok yang terjadi akibat pengikisan dan pengendapan) secara alami dan ditinggalkan oleh alirannya sehingga disebut juga kali mati.
Ø  Danau Glestser adalah danau yang terbentuk karena es mencair. Pada saat gletser mencair dan meluncur ke bawah, gletser tersebut mengikis batuan yang dilaluinya sehingga terbentuklah cekungan. Jika terisi oleh air maka terbentuklah danau.
Ø  Danau Bendungan Alami adalah danau bendungan alami terbentuk karena adanya longsoran dari tebing, sehingga menutupi aliran sungai.
Contoh: Danau Pengilon di Dieng dan Telaga Sarangan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ø  Danau Erosi adalah danau yang terbentuk karena adanya erosi atau pendalaman dasar lembah oleh gletser dengan massa es yang besar. Contoh: Danau Great (The Great Lake) di Amerika Utara, Danau Finger di New York.
Ø  Danau Buatan atau Waduk adalah  danau yang secara sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan air pertanian, perikanan darat, air minum, dan lain sebagainya.
Contoh : Waduk Jatiluhur di Jawa Barat dan Waduk Cacaban di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah

Hidrologi



X PS 2
HIDROSFER
JOSUA CHRISTA ADI BRAHMANTYA

10





HIDROLOGI
I.                   SOAL
1.      Apa yang dimaksud siklus hidrologi?
2.      Ada 3 jenis siklus hidrologi, yaitu kecil (pendek), sedang (menengah), dan besar (panjang). Gambarkan dan jelaskan siklus tersebut!
3.      Jelaskan proses alam, antara lain :
a.      Evaporasi
b.      Kondensasi
c.      Transpirasi
d.      Evaprotransporasi
e.      Adveksi
f.       Presifitasi
g.      Run of surface
h.      Infiltrasi
i.        Perkolasi
j.        Sublimasi
k.      Deposisi

II.               JAWABAN
1.      Siklus Hidrologi adalah proses perputaran dan perubahan bentuk air di bumi yang dapat berupa zat cair, zat padat maupun zat gas yang terjadi secara berulang-ulang.
2.      A. Siklus Air Pendek / Siklus Kecil (Short Cycle)
Siklus ini terjadi jika air laut mengalami penguapan oleh sinar matahari, uap air tersebut naik dan membentuk awan kemudian mengalami kondensasi. Karena tidak dapat menahan beratnya sendiri, maka titik-titik air turun sebagai hujan yang terjadi dilaut.
B. Siklus Air Sedang (Medium Cycle)
Siklus ini terjadi jika air laut mengalami penguapan oleh sinar matahari. Angin membawa uap air tersebut kearah daratan. Pada ketinggian tertentu uap air mengalami kondensasi sehingga terjadilah hujan di darat. Air hujan yang jatuh akan meresap kedalam tanah dan kembali kelaut.
C. Siklus Air Panjang/ Siklus Besar (Long Cycle)
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi, uap air atau awan terbawa angin menuju daratan hingga pegunungan tinggi. Karena pengaruh suhu, uap air berubah menjadi kristal-kristal es atau salju kemudian jatuh sebagai hujan es atau salju yang membentuk gletser, mengalir masuk kesungai, dan akhirnya kembali kelaut.

3.      A. Evaporasi             : Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air).
B. Kondensasi           : Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Atau berubahnya uap air menjadi titik air karena proses pendinginan.
C. Transpirasi           : Transpirasi adalah peristiwa hilangnya air melalui mekanisme penguapan yang terjadi pada tumbuhan.
D. Evaprotranspirasi: Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan bumi. Air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke atmosfer.
E. Adveksi                 : Adveksi merupakan penguapan dari titik-titik air di udara yg menyebabkan adanya kabut.
F. Presifitasi              : Presipitasi merupakan peristiwa jatuhnya cairan (dapat berbentuk cair atau beku) dari atmosphere ke permukaan bumi.
G. Run of surface     : is the water flow that occurs when the soil is infiltrated to full capacity and excess water from rain, meltwater, or other sources flows over the land.
Run of surface adalah larutnya permukaan tanah yang disebabkan oleh air yang menyebabkan tanah memiliki kelebihan kapasitas air yang berasal dari air hujan, air lelehan atau sumber air lainnya. Atau disebut proses jalannya aliran  air di permukaan tanah.
H. Infiltrasi                : Infiltrasi adalah proses masuknya air dari permukaan tanah ke dalam tanah.
I. Perkolasi                : Perkolasi adalah proses mengalirnya air ke bawah secara gravitasi dari suatu lapisan tanah ke lapisan di bawahnya, sehingga mencapai permukaan air tanah pada lapisan jenuh air.
J. Sublimasi               : perubahan bentuk dari benda padat cair.
K. Deposisi                : adalah proses peengkristalan dimana hal ini terjadi karena proses mengerasnya/membekunya suatu benda yang memiliki zat zat tertentu dan memiliki unsur unsur zat yang dapat memberikan warna saat mengeras dan jika dilihat seperti warna kristal. Hal ini adalah lawan dari Sublimasi. Atau proses perubahan uap air menjadi padat.
L. Gutasi                    : Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun.
M. Denudasi              : Proses pengupasan permukaan bumi dari penutupnya.
N. Morfoerasi           : Adalah ragam bentuk erosi yang dapat dipakai sebagai ukuran tingkat degradasi.
O. Abrasi                   : Pengikisan tanah atau batuan oleh tenaga angin atau air laut.
P. Absorbsi                : Penyerapan sebagian panas matahari sebelum mencapai bumi oleh lapisan atmosfer.
Q. Dislokasi              : Perubahan posisi terhadap koordinat yang asal.
R. Elongasi                : Sudut yang dibentuk oleh garis semu yang menghubungkan bumi dengan matahari atau garis semu yang menghubungkan bumi dengan planet.
S. Impermeable         : Sifat suatu benda yang tidak bisa ditembusi air.
T. Inceptisols                        : Tanah dengan horizon subpermukaan yang kurang berkembang.