Jumat, 06 Juni 2014

Kelembaban Udara



KELEMBABAN UDARA
I.                   SOAL
1.                  Apa yang dimaksud dengan kelembaban udara?
2.                  Alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara adalah?
3.                  Ada 3 jenis kelembaban udara, sebutkan dan jelaskan!
4.                  Udara pada suhu 250 dapat mengandung maksimum 90 gram uap air. Tetapi kenyataanya hanya mengandung 30 gram uap air. Berapa kelembaban relatifnya?
5.                  Bagaimana keadaan kelembaban udara di Indonesia? Mengapa demikian?
6.                  Isonep adalah?
7.                  Apa yang dimaksud dengan awan?
8.                  Sebutkan jenis awan berdasarkan ketinggiannya!
9.                  Sebutkan 5 jenis hujan menurut terjadinya!
10.             Sebutkan jenis hujan di Indonesia!
11.             Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya curah hujan?
12.             Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi, mengapa demikian?
II.               JAWABAN
1.      Kelembaban udara adalah konsetrasi uap air di udara.
2.      Alat pengukur kelembaban udara adalah hygrometer.
3.      A. Kelembaban relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama.
Contoh :
Pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3 maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab udara pada waktu itu sama dengan
20    x  100 % = 80 %
25

B.  Kelembaban absolut / mutlak yaitu banyaknya uap air dalam gram pada 1 m3.

C. Kelembaban Spesifik
Kelembapan Spesifik adalah perbandingan kandungan uap air dalam tiap unit berat udara. Biasanya dinyatakan dengan gram/kg
Contoh:
Dalam 1 kg udara terdapat 60 gram uap air, artinya kelembapan spesifiknya 60 gram/kg.
4.      Diketahui :
Suhu                                 : 25º C
Uap air maksimum         : 90 gram
Uap air di udara              : 30 gram

Jawab :
30    x  100 % = 33,3%
90
5.      Indonesia memiliki kelambaban udara yang tinggi karena Negara Indonesia berbentuk negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut yang luas
6.      Isoneph is a line on a weather map or chart connecting points having the same amount of cloudiness.
“Isonep adalah garis pada peda yang menghubungkan titik lokasi yang memiliki kesamaan awan”
7.      Awan adalah massa yang dapat dilihat dari tetesan air atau kristal beku tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau permukaan planet lain. (Wikipedia)
8.      1)  Awan Tinggi ( 6 – 12 km)
Terdapat pada ketinggian 6 – 12 km. Awan ini terdiri dari kristal-kristal es karena ketinggiannya. Awan yang tergolong awan tinggi antara lain:
a.   Awan cirrus
     Awan ini bentuknya halus seperti serabut atau bulu yang memanjang di langit
     Suhu awan ini sangat rendah di bawah 0°C.
     Awan cirrus terdiri dari kristal-kristal es yang sangat kecil dan berwarna putih bersih
     Awan ini tidak menimbulakan hujan

b.   Awan Cirrus Stratus
     Bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, atau terlihat seperti anyaman yang tidak teratur.
     Awan ini sering menimbulkan terjadinya hallo (lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari atau bulan dan biasanya terjadi pada musim kering

c.   Awan Cirro Comullus
     Awan ini terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga terbentuk seperti gerombolan domba dan sering dapat menimbulkan bayangan.

2)  Awan Menengah ( 3 – 6 km)
Adalah awan yang berada pada ketinggian 3 – 6 km. Yang tergolong awan menengah adalah:
a.   Alto Comullus
     Awan ini kecil-kecil tetapi banyak, bentuknya seperti bola agak tebal berwarna putih sampai pucat dan ada bagian yang kelabu.
     Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampaknya seperti bergandengan


b.   Alto Stratus
     Awan ini menempati wilayah yang luas dan tebal
     Awan ini berwarna kelabu sehingga pada matahari dan bulan akan tampak terang.

3)  Awan Rendah ( kurang dari 3 km)
Awan yang tergolong awan rendah adalah:
a.   Strato Comullus
     Awan ini bentuknya seperti bola-bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga tampak seperti gelombang di lautan.
     Lapisan awan ini tipis sehingga tidak menyebabkan hujan

b.   Stratus
     Awan rendah dan sangat luas, tingginya dibawah 2000 m, lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis-lapis. Antara kabut dan awan straus batasnya tidak begitu jelas.

c.   Nimbus Stratus
     Awan ini bentukanya tidak menentu, tepinya compang-camping tidak beraturan.
     Awan ini hanya dapat menyebabkan hujan gerimis
     Awan ini berwarna putih kegelapan dan persebarannya dilangit cukup luas

4)  Awan Vertikal
Adalah awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500 – 1500 meter. Macam-macam awan vertikal antara lain :
a.   Comullus
     Awan ini bertumpuk-tumpuk dengan puncak yang bundar dan alasnya horisontal
     Warna awan putih berkilauan, gerakannya vertikal membentuk gumpalan yang semakin gelap dan meluas
     Awan ini terjadi ketika udara sangat panas dan bertambah dengan cepat sebelum terjadi hujan

b.   Comullus Nimbus
     Merupakan awan yang berukuran besar dan padat, tinggi berbentuk seperti gunung atau menara-menara yang besar dan pada puncaknya melebar.
     Merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat, angin ribut, dan badai

9.      Jenis hujan berdasarkan proses terjadinya :
a.      Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar.
b.      Hujan Senithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator(garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan), akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumplan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
c.      Hujan Orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air yang bergerak horizontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan , suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.
d.      Hujan Frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena lebih berat, massa udara dingin menjadi lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.
e.      Hujan Muson atau Hujan Musiman, yaitu hujan yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadi di bulan Oktober sampai April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi di bulan Mei sampai Agustus. Siklus inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan musim kemarau.

10.  a. Hujan muson
 b. Hujan frontal
 c. Hujan Orografis
 d. Hujan Zenithal
11.  a. Arah angin
b. Luas daratan
c. Ketinggian
d. Jarak dari sumber air
e. Garis lintang
12. Karena di Indonesia berada di garis khatulistiwa yang menyebabkan banyak evaporasi (penguapan ) yang terjadi dan karena Indonesia adalah negara maritim maka menambah banyaknya penguapan yang terjadi.

0 komentar:

Posting Komentar